Rabu, 05 Oktober 2016

I am Hydroponic Lovers


Salam Hijau....sebelum saya memulai menulis pengalaman mengenai sistem tanam hidroponik skala hobi dan industri, perkenalkan nama saya Allen Gozali, saya bukan siapa siapa di dunia hidroponik - Saya bukan ahli hidroponik, apalagi pakar, saya hanyalah seorang praktisi / hobi yang menekuni sistem tanam hidroponik ini dan saya yakin suatu hari Anda akan seperti saya (tidak susah mempelajari sistem tanam hidroponik, yang penting ada kemauan).

Mudah mudahan dengan sharing ilmu dan skill yang saya miliki bisa memberikan suatu ide yang berguna untuk perkembangan dunia hidroponik di Indonesia.

Saya akan menceritakan sedikit pengalaman pertama saya sebagai Hydroponic Lovers, hobi bertanam sejak kecil, saat kelas SMP, uang jajan yang diberikan papa sebagian saya sisihkan untuk membeli pot, tanaman hias dan media tanam. Menanam di lobi atas rumah segala jenis tanaman hias dan hanya bisa bertahan hidup maximal 8 bulan setelah itu mati (saat itu belum ada knowledge mengenai tumbuhan - hanya senang aja nanam). Hobi bertanam konvensional berhenti saat kuliah dan berlanjut kemudian saat mendapatkan pekerjaan tetap, puncak nya adalah di saat bisnis yang saya geluti ( Digital Audio Recording ) bangkrut, iseng iseng melihat pameran dan mengunjungi salah satu stand yang menjual kebutuhan peralatan hidroponik, di saat itulah hobi berlanjut sampai hari ini...



Dimulai pada pertengahan tahun 2013, dimana SEMANGAT bertanam memuncak...bertanam tanpa menggunakan media tanah....Wow !!! sesuatu yang sangat baru dan menantang. Dengan tanpa ada bimbingan dan knowledge, saya mencoba untuk penyemaian, langkah pertama ternyata banyak kesalahan dan akhirnya saya memutuskan untuk mengikuti pelatihan hidroponik, hampir setiap ada event pelatihan selalu saya ikutin tujuannya untuk mendapatkan ide dan teknik yang berbeda dari setiap pelaku hidroponik.


Kebun mini Hidroponik pertamaku - 2014 - Sistem DFT & NFT

Lokasi berada di kawasan Serpong tepatnya di perumahan Pondok Hijau Golf dengan elevasi 30 mdpl (dataran rendah) suhu dipagi dan malam hari sekitar 26-28 derajat celsius dan suhu siang bisa mencapai 36 derajat celsius dengan kelembapan di siang hari sekitar 40% - 85%  - malam 90% - kurang optimal untuk menanam sayuran seperti lettuce, sawi, tomat secara konvensional tetapi dimungkinkan dengan sistem tanam hidroponik.
Jadi, sistem tanam disini disesuaikan kondisi dataran rendah dengan suhu tinggi, angin bertiup kencang dan kelembapan tinggi (sedikit lebih rumit dibandingkan bertanam di dataran tinggi).


Masih memakai peralatan yang sederhana - NFT & Dutch Bucket System - 2014


Melon dengan sistem Dutch Bucket - 2014




Setelah ujicoba tanam, saya memutuskan untuk mensetup beberapa demo unit sistem hidroponik:

Gully sistem Nutrient Film Technique (NFT) - 2015

 


Bucket dengan Wick System -2015
 

Plantower Vertikal Tower - Drip Irrigation - 2015



i-Stack Vertikal Tower - Deep Flow Technique System (DFT) - 2015


Multiflow Hydroponic System dengan sistem Ebb & Flow - 2015
Butternut Squash, Melon & Tomat



Tomat Cherry Hidroponik

Indigo Rose Hidroponik

Yellow Pear Hidroponik

Tomat Sayur Hidroponik

Kangkung dengan Wick sistem + media Clay Pebble

Bayam dipanen muda

Kurang lebih seperti itu beberapa contoh demo unit skala hobi dan kita akan mengulas satu persatu mengenai Sistem Tanam Hidroponik di artikel berikutnya.....


Pelatihan Fast Track to Hydroponic

Privat Training System Hydroponic 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar