Kamis, 13 Oktober 2016

Lettuce Hidroponik Skala Hobi


Tanaman Selada / Lettuce – Selada adalah tanaman yang termasuk dalam tumbuhan sayuran yang biasanya ditanam pada daerah beriklim sedang maupun beriklim tropika. Biasanya tanaman ini digunakan oleh sebagai salad, atau tambahan olahan makanan lainnya. Tanaman selada ini memiliki nama latin Lactuca sativa L yang termasuk kedalam famili composita dari genus lactuca, tanaman ini termasuk kedalam tanaman yang semusim yang memiliki banyak bentuk ( pilomorf ) terutamanya bagian daunnya.


Selada mempunyai kandungan mineral, termasuk iodium, fosfor, besi, tembaga, kobalt, seng, kalsium, mangan, dan potasium, sehingga selada mempunyai khasiat terbaik dalam menjaga keseimbangan tubuh. Kulit luar yang hijau adalah yang paling baik. Dimasak perlahan-lahan selama 15 menit merupakan obat penderita insomnia.


Klasifikasi tanaman selada :

Kingdom : Plantae ( Tumbuhan )
Super Divisi : Spermatophyta ( Menghasilkan biji )
Divisi : Magnoliophyta ( Tumbuhan berbunga )
Kelas : Magnoliosida ( berkeping dua / dikotil )
Sub kelas : Asteridae
Ordo : Asteraceae
Famili : Asteraceae
Genus : Lactuca

Sistem tanam hidroponik yang paling optimal untuk tanaman lettuce ini adalah memakai sistem:

A.  NFT (Nutrient Film Technique) 

Merupakan suatu metode budidaya tanaman dengan dengan akar tanaman tumbuh pada lapisan nutrisi yang dangkal dan tersirkulasi sehingga tanaman dapat memperoleh cukup air, hara dan oksigen.
Pergerakan aliran air 2 liter per menit untuk panjang gully sekitar 5.9 meter.

 Lettuce dengan sistem NFT

B. Sistem Drip Irigation

Merupakan teknik sederhana dimana hanya memberikan air dan nutrisi dalam bentuk tetesan yang terus menerus.
Tetesan diarahkan tepat pada daerah perakaran agar tanaman dapat langsung menyerapnya.

Plantower dengan sistem Drip
Media Perlite & Vermiculite

Skema Plantower Drip


Untuk daerah panas / dataran rendah, saya pernah mencoba dengan sistem Wick dan DFT Paralon, pertumbuhan bentuk kurang bagus, bobot kurang tercapai, panen lama, jadi saya kurang rekomendasi untuk 2 sistem tersebut khusus nya bagi hobi yang membutuhkan bentuk sempurna, indah dilihat dan bobot maximal kecuali 2 sistem tersebut di aplikasikan di dataran tinggi / daerah sejuk, hasilnya sangat maximal.

Proses Persemaian

A. Siapkan bibit Lettuce


Banyak sekali merek seed lettuce yang beredar di market dari yang lokal sampai yang import dari luar, salah satu merek Lettuce import yang sangat terkenal adalah keluaran dari pabrikan Rijk Zwaan dari Belanda.
Perusahaan Rijk Zwaan membagi kualitas seeds menjadi : (lihat gambar)

Jenis bibit lettuce berbentuk pills tidak perlu direndam air, jadi bisa langsung semai dan biasanya memakai media rockwool.

Brand Rijk Zwaan

Lokal Brand

Semai di media rockwool


B. Tunggu sekitar 24-36 jam kemudian, bibit akan sprout / kecambah, segera kenain ke sinar matahari secara langsung, keterlambatan akan menyebabkan tanaman menjadi "ETIOLASI".

Etiolasi adalah pertumbuhan tumbuhan yang sangat cepat di tempat gelap namun kondisi tumbuhan lemah, batang tidak kokoh, daun kecil dan tumbuhan tampak pucat. Gejala etiolasi terjadi karena ketiadaan cahaya matahari. Kloroplas yang tidak terkena matahari disebut etioplas. Kadar etioplas yang terlalu banyak menyebabkan tumbuhan menguning. Pada hal ini hormon auksin bekerja dengan baik karena tumbuhan tidak terkena cahaya.

Etiolasi

Nomal
Berdaun 4, siap pindah ke gully

C. Seperti biasanya, saat pertama semai cukup dengan air putih, saat pertama sprout kenain sinar matahari, tunggu sampai berdaun 3 dan mulai mengganti air putih dengan air nutrisi AB Mix Sayur sebesar 250ppm untuk mempercepat keluarnya daun ke 4, jika daun ke 4 terbentuk sama besar dengan daun pertama maka siap pindah ke HST (gully).
Maximal ppm yang disarankan di daerah panas / dataran rendah adalah 650 ppm, jika kondisi lingkungan berada di dataran tinggi, nilai ppm bisa diset sampai maximal diangka 840 ppm.

Lettuce siap pindah ke meja produksi

D. Perhatikan juga nilai pH (penting !!), tanaman Lettuce akan optimal di range pH di kisaran pH 5.5 - 6.5, kalau bisa setiap hari di cek pergerakan pH dengan pH meter.
Jika pH tinggi (basa) turunkan dengan HNO3 (asam Nitrat) atau H2SO4 (Asam Sulfat), terlalu asam naikan dengan KOH. 


Saat Lettuce dewasa, Cation dan Anion tidak seimbang menyebabkan pH naik turun


HNO3 - Asam Nitrat 

 H2SO4 - Asam Sulfat

Ozon Generator digunakan untuk mencegah timbulnya lumut dan mikroorganisme patogen pada aliran larutan nutrisi.


E. Panen di HST 30 - 35 tergantung variatas lettuce.





Salanova Red Crispy 

F. Jangan melewati masa panen, rasa lettuce akan menjadi sedikit ketir dan bentuknya menjadi aneh (bolting)

Lettuce melewati masa panen, tumbuh vertikal ke atas - bolting


Tanaman Lettuce dengan sistem DFT vertikal : 





Semoga bermanfaat.....








Tidak ada komentar:

Posting Komentar