Selasa, 18 Oktober 2016

Menanam Tomat Secara Hidroponik



Tomat (Solanum lycopersicum syn. Lycopersicum esculentum) adalah tumbuhan dari keluarga Solanaceae, tumbuhan asli Amerika Tengah dan Selatan, dari Meksiko sampai Peru. 

Klassifikasi Tomat : 

Kerajaan: Plantae 
Ordo: Solanales 
Famili: Solanaceae 
Genus: Solanum 
Spesies: S. lycopersicum 
Nama binomial : Solanum lycopersicum L. 


Tomat merupakan tumbuhan siklus hidup singkat, dapat tumbuh setinggi 1 sampai 3 meter. Tumbuhan ini memiliki buah berawarna hijau, kuning, dan merah yang biasa dipakai sebagai sayur dalam masakan atau dimakan secara langsung tanpa diproses.
Tomat memiliki batang dan daun yang tidak dapat dikonsumsi karena masih sekeluarga dengan kentang dan Terong yang mengadung Alkaloid.


Berdasarkan penampilan, terdapat buah tomat dengan kisaran warna dari hijau ketika masak, kuning, jingga, merah, ungu (hitam), serta belang-belang.

Dari ukuran dan bentuk, tomat dikelompokkan sebagai berikut:

1. Granola yang bentuknya bulat dengan pangkal buah mendatar dan mencakup yang biasanya dikenal sebagai tomat buah (karena dapat dimakan langsung)

2. Gondol yang biasa dibuat saus dengan bentuk lonjong oval (biasanya yang ditanam di Indonesia adalah kultivar 'Gondol Hijau' dan 'Gondol Putih', dan keturunan dari kultivar impor 'Roma') dan termasuk pula tomat buah

3. Sayur adalah tomat dengan buah biasanya padat dan dipakai untuk diolah dalam masakan

4. Ceri (tomat ranti) yang berukuran kecil dan tersusun berangkai pada tangkai buah yang panjang.


Ada berbagai jenis dan variatas tomat di luar sana, untuk saat ini saya hanya membahas 2 variatas yaitu variatas Tomat Sayur dan variatas Tomat Cherry dengan sistem hidroponik EBB & Flow khusus di dataran rendah - 30mdpl , suhu siang bisa mencapai 36 derajat celsius dengan kelembapan 50%-90%, tiupan angin cukup kencang.

A. Tomat Sayur diwakili oleh benih dari East West Seed - Cap Panah merah - Tomat Permata F1, dengan keunggulan: 

Tomat hibrida untuk dataran rendah (0 - 400 m dpl). 
Cukup tahan genangan air.
Buah oval, keras, bobot 70-100 g/buah.
Tahan simpan/transportasi jauh. 
Tahan serangan layu bakteri, ToMV, V dan Fusarium  race 1. 
Potensi hasil 3 - 4 kg/tanaman.
Kuat terhadap ppm nutrisi tinggi - Flexibel.
Kuat terhadap suhu air nutrisi tinggi (panas) dan pH basa.

Tomat Permata F1 


Proses semai bibit pada dasarnya sama dengan tanaman lain, semai di rockwool sampai berdaun 4 dan siap pindah ke pot dengan media Clay pebble, khusus untuk tanaman tomat sayur maximal ppm bisa mencapai 2500ppm, tergantung kondisi suhu dan kelembapan juga, kelembapan yang disaranin antara 50%-75%.
Jika terlihat di pinggiran daun gosong / hangus, secepatnya diturunkan ppm nya, terlalu tinggi ppm akan menyebabkan daun kering mengkerut.
Siapkan penurun pH - H3PO4 (asam phospat) jika pH air nutrisi tinggi.




Clay Pebble Hydro

Untuk saat ini saya memakai teknik EBB & Flow ( Sistem Pasang Surut).
Merupakan sistem yang membiarkan tanaman terendam akarnya sementara sistem ini menggunakan timer untuk menentukan waktu, kapan air akan menggenang.

Multiflow Hydroponic System


Kelebihan menggunakan sistem EBB & Flow :

Tanaman mendapat suplai air, oksigen, dan nutrisi secara periodik

Suplai oksigen lebih baik karena terbawa air pasang dan surut

Mempermudah perawatan karena tidak perlu melakukan penyiraman

Kualitas nutrisi dan pH air nutrisi lebih stabil, suhu lebih terkontrol

Hemat listrik : 1 hari 17x pasang surut selama 20 menit

Menggunakan media Clay pebble


Isilah sebanyak mungkin Clay pebble ke dalam pot, jangan terlalu "pelit" karena semakin banyak clay pebble semakin bagus pertumbuhan akar, saya pernah membandingkan pertumbuhan tanaman tomat dengan clay sedikit dan clay banyak, hasil pertumbuhannya sangat berbeda, untuk saat ini per pot saya memakai 6 liter clay sebagai media tanam.



Volume tandon air nutrisi yang besar lebih baik

Panen tomat sayur sekitar 2.5 bulan - 3 bulan


B. Tomat Cherry diwakili oleh benih dari produsen 

1. Johnny's Seed jenis White Cherry OG dengan buah berwarna kuning terang.


Untuk membudidaya tanaman ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum memulainya seperti lokasi atau tanaman yang akan digunakan untuk membudidaya tomat cherry harus pada ketinggian 700-1500 mdpl. Suhu yang terbaik untuk budidaya tomat cherry adalah 17-26 derajat celcius. 

Saat ini saya ujicoba di dataran rendah 30 mdpl dengan suhu siang 33 derajat celsius - 36 derajat celsius dengan sistem EBB & Flow.


Tomat Cherry optimal  dataran tinggi (700m dpl ke atas). 
Cukup tahan genangan air.
Buah bulat berwarna kuning cerah.
Tidak tahan terhadap ppm nutrisi tinggi - maximal EC 2.0
Tidak tahan terhadap suhu udara dan suhu air nutrisi tinggi (panas) dan pH air sering naik.



Tinggi pohon bisa mencapai 2.5m - 3m

2. Tomat Indigo Rose berwarna hitam ungu



3. Tomat Yellow Pear, berbentuk lonjong seperti pear berwarna kuning


Khusus untuk tomat jenis cherry, hati hati dengan penggunaan ppm tinggi, maximal EC tidak boleh melebihi EC 2.0 (khusus dataran rendah), jika cuaca semakin panas lebih aman main di angka EC 1.7 - 1.8, Daun akan menggulung, Daun menggulung karena hama berbeda dengan daun menggulung karena ppm nutrisi berlebihan, jika menggulung karena hama misal seperti Virus TYLCV (Tomato Yellow Leaf Curl Virus) vector utama nya adalah kutu kebul, perhatikan apakah ada kutu kebul di sekitar lokasi tanam atau di tanaman tersebut

Ketika daun menggulung dalam waktu singkat sampai sisi tepi bersentuhan, situasi ini dapat pula menjadi tanda fertilisasi atau pemupukan terjadi berlebihan. Hal ini mungkin tidak terlalu berdampak pada pertumbuhan tomat itu sendiri, akan tetapi harus diperhatikan sebagai tanda peringatan. Mengurangi pemberian pupuk atau tidak sama sekali biasanya akan mengembalikan kondisi daun yang menggulung dan sekaligus mengembalikan tanaman ke tingkat vitalitas yang semestinya.

Daun menggulung karena over ppm

Daun Sehat

Tanaman tomat perlu di Prunning /pangkas supaya optimal pertumbuhan buah,  pada dasarnya hanya tiga jenis daun yang perlu dipangkas pada tanaman tomat, yakni:

1. Daun tua dan menjuntai dan kering hingga ke media tanam. Ini harus disingkirkan

2. Tunas baru di sela-sela batang tomat, pertambahan tunas baru pada batang tomat akan memecah konsentrasi penyebaran zat/ unsur hara yang kita berikan melalui pemupukan ataupun penyemprotan. Semakin banyak tunas baru di antara batang tomat akan semakin mengurangi unsur hara tersebut bisa ditransportasikan ke buah produktif. Dalam menanam tomat, kita hanya akan memanen 1 periode tanam saja, berbeda seperti menanam jeruk atau apel dimana kita akan memeliharanya hingga bertahun-tahun.  Oleh karena itu jangan pernah ragu membuang setiap tunas baru yang muncul di sela-sela pangkal daun tomat.

3. Pertumbuhan tanaman tomat saya batasin di ketinggian 2,5m, setelah itu akan saya potong pucuk, supaya stop pertumbuhan vertikal ke atas.



Beberapa hama yang sering dijumpai di tanaman tomat : 

Kutu daun apish hijau
Lalat putih (kutu kabut, kutu kepul)
Kutu daun thrips
Lalat buah

Sedangkan untuk penyakit karena bakteri dan cendawan seperti Layu Fusarium, Layu Bakteri belum pernah saya alami di sistem tanam hidroponik dengan teknik EBB & Flow, Layu Fusarium dan Layu Bakteri penularan nya melalui media tanah. 
Usahakan lokasi tanam selalu bersih, sumber air steril, setiap pagi lantai di pel dengan karbol.

Khusus untuk hama serangga yang paling sering dijumpai adalah Lalat putih (kutu kabut, kutu kepul), apalagi kalo kondisi lembab dan daun terlalu rimbun, segera pangkas / pruning daun tomat.

Lalat putih (kutu kabut, kutu kepul)


Untuk pencegahan hama lalat putih dan kutu lain nya, saya hanya menggunakan pestisida organik yaitu Air tembakau ( 1 bulan semprot hanya 3x)
Kondisi lingkungan yang bersih, kering dan selalu terpapar sinar matahari, jarang ada serangan hama dan penyakit walaupun tanpa greenhouse.


Supaya buah tidak terserang lalat buah, segera pasang Yellow trap

Leaf Miner karena Lalat Buah

Pecah / Retak buah sering terjadi di buah tomat khusus ditanam di dataran rendah / panas, penyebab pecah buah antara lain : 

1. Kultival tomat yang tidak resisten terhadap pecah buah.
2. Penyerapan air yang begitu cepat saat cuaca panas.
3. Penggunaan pupuk Nitrogen yang berlebihan.
4. Kekurangan unsur Ca (kalsium).
5. pH nutrisi yang terlalu "swing" , naik turun
6. Suhu terlalu tinggi / panas

Pecah / Retak buah tomat

Semoga bermanfaat....






Tidak ada komentar:

Posting Komentar